WAWANCARA
Hal – hal yang perlu diperhatikan saat melakukan wawancara:
− Pertanyaan yang diajukan hendaknya sesuai dengan topik wawancara.
− Untuk menggali informasi dari narasumber dapat menggunakan kata tanya apakah, siapakah, di manakah, mengapakah, kapankah, berapakah, dan bagaimanakah.
Tahapan Wawancara:
1. Pewawancara memperkenalkan diri sekaligus mengemukakan maksud dan tujuan wawancara.
2. Pewawancara hendaknya mengikuti tata tertib dan kesopanan baik dalam penampilan maupun penggunaan bahasa.
3. Ajukan pertanyaan secara teratur/sistematis.
4. Kemukakan pertanyaan secara jelas dan singkat.
5. Catatlah masalah atau informasi penting yang disampaikan oleh orang yang diwawancarai.
6. Akhiri kegiatan wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan.
7. Pewawancara hendaknya mengucapkan terima kasih.
KOLASE
Elemen kolase antara lain:
1. Serutan Kayu
Untuk bahan kolase dapat digunakan serutan kayu yang harus dikeringkan dahulu. Hal ini dimaksudkan agar warnanya tidak berubah, kemudian serutan kayu dipotongpotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan siap untuk ditempel.
2. Kaca
Kaca yang digunakan adalah bekas potongan kaca yang biasa didapat di tempat orang yang memasang bingkai untuk gambar pajangan yang sudah tidak digunakan lagi. Agar kaca berwarna, dapat dipakai kaca biasa yang dicat. Kalau pemotong kaca tidak ada, kaca dapat dibentuk dengan cara mengetok atau menghempaskan ke atas permukaan yang keras. Dengan cara ini akan diperoleh ukuran kaca yang tidak teratur dan tidak sama besar. Dalam pengolahan kaca diharapkan berhati-hati agar tidak terluka.
3. Batu
Batu yang cocok adalah batu akik karena memiliki bermacam-macam warna, kemudian diasah sehingga warnanya akan kelihatan lebih cemerlang.
4. Logam
Untuk kolase sebaiknya dipilih bekas-bekas logam yang mudah didapat, seperti seng, kuningan, dan aluminium. Plat logam dapat dipotong-potong dengan ukuran yang dikehendaki, kemudian baru didatarkan ke bidang dasar kolase.
5. Keramik
Keramik memiliki warna yang cukup banyak. Untuk keperluan membuat kolase dapat digunakan bekas potongan keramik untuk lantai rumah. Bahan ini dapat dipotongpotong, sesuai ukuran yang dikehendaki.
6. Tempurung (batok kelapa)
Untuk bahan kolase sebaiknya dipilih tempurung dari kelapa setengah tua sampai kelapa tua, kemudian dibersihkan dari serat-serat sabut itu dihaluskan dengan ampelas. Setelah halus, baru dipotong dengan ukuruan yang dikehendaki.Tempurung dapat dipotong-potong dengan gergaji besi sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
7. Biji-Bijian
Biji-bijian diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, biji-bijian ini banyak pula macamnya, demikian pula bentuk, ukuran, warna, dan teksturnya. Biji-bijian ini hendaknya dikeringkan terlebih dahulu agar warnanya tidak berubah lagi demikian pula penyusutannya. Bila perlu, dapat pula digoreng tanpa minyak.
8. Daun-daunan
Daun-daunan adalah bahan kolase yang sangat mudah diperoleh. Untuk dijadikan bahan kolase, diambil daun kering atau daun yang sudah gugur. Pilihlah warna daun kering yang berbeda-beda agar dalam penyusunannya menjadi sebuah lukisan atau desain akan lebih mudah.
9. Kulit-kulitan
Kulit-kulit berasal dari kulit buah dan kulit batang tumbuh-tumbuhan. Tidak semua kulit buah dapat dijadikan bahan kolase, demikian pula dengan kulit batang, kulit salak, kulit kacang tanah, kulit jeruk, dan kulit rambutan. Kulit batang yang dapat dijadikan kolase di antaranya: rambutan, kulit pisang, dan kelopak bambu. Semua kulit-kulitan haruslah dikeringkan dahulu sebelum dipakai sebagai bahan kolase, kemudian dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
10. Kertas Bekas
Untuk bahan kolase sebaiknya dipilih kertas yang berwarna. Semua kertas berwarna pada dasarnya dapat dijadikan bahan kolase. Kertas-kertas bekas sampul, majalah, poster-poster, almanak-almanak, kemasan rokok atau kemasan produk-produk industri dapat pula dipakai sebagai bahan kolase. Dalam pemakaian, kertas dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
Senam Lantai
Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri atas mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau belakang.
Macam-macam Bentuk Gerakan Senam Lantai
1. Kayang
Kayang adalah sikap membusur dengan posisi kaki dan tangan bertumpu pada matras dalam keadaan terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari gerakan kayang, yaitu dengan menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang. Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelenturan bahu,
Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut:
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
b. Siswa melakukan secara bergantian
c. Sikap permulaan berdiri, kedua tangan menumpu pada pinggul.
d. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala dilipat ke belakang.
e. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
f. Posisi badan melengkung seperti busur.
2. Sikap lilin
Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di atas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap menempel pada lantai.
Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut:
a. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara berpasangan. Satu kelompok terdiri dari dua siswa.
b. Siswa melakukan gerakan sikap lilin secara bergantian.
c. Tidur terlentang, kedua tangan di samping badan, pandangan ke atas.
d. Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
e. Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada pinggang. Pertahankan sikap ini beberapa saat.
3. Rol depan
Rol depan adalah berguling ke depan atas bagian belakang badan (tengkuk, punggung, pinggang, dan
panggul bagian belakang). Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
b. Siswa melakukan secara bergantian
c. Sikap permulaan jongkok, kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
d. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
e. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki dilipat rapat pada dada.
f. Kedua tangan melepaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
g. Kembali berusaha bangun ke sikap semula.
4. Rol belakang
Rol belakang adalah salah satu gaya gerakan senam yang dilakukan dengan posisi badan berguling ke arah belakang badan melalui bagian belakang badan, mulai dari panggul bagian belakang, pinggang, punggung, dan tengkuk.
Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Sikap permulaan dalam posisi jongkok, kedua tangan di depan dan kaki sedikit rapat
b. Kepala ditundukkan kemudian kaki menolak ke belakang
c. Pada saat panggul mengenai matras, kedua tangan segera dilipat ke samping telinga dan telapak tangan menghadap ke bagian atas untuk siap menolak.
d. Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala, dengan dibantu oleh kedua tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat di atas matras, ke sikap jongkok.
Garis
Pengertian garis
Garis adalah komponen pembentuk bangun datar dan bangun ruang dalam matematika. Garis selalu digambarkan sebagai garis lurus yang kedua ujungnya memiliki anak panah.
Nama garis yang melalui dua titik A dan B sebagai “garis AB”.
Berkepala dua panah di atas garis menandakan AB melalui titik A dan B.
Contoh:
Berikut ini adalah diagram dua garis: garis AB dan garis HG. Anak-anak panah menandakan bahwa memperpanjang garis tanpa batas di setiap arah.
Ciri–ciri garis :
•
Tidak mempunyai pangkal
•
Tidak mempunyai ujung
•
Panjangnya tidak terhingga
Sifat – sifat garis :
•
Jika diketahui kedua titik sembarang dalam ruang, melalui titik itu dapat dibuat satu garis.
•
Suatu garis dapat diperpanjang secara tak terbatas di kedua arahnya.
•
Suatu garis mungkin mempunyai banyak nama.
Pada gambar di samping ini terlihat garis yang
melalui dua buah titik, yaitu titik A dan titik B
dapat dibuat tepat satu garis, yaitu garis m.
Selanjutnya, apabila dari titik C di luar garis m
dibuat garis sejajar garis m yang melalui titik
tersebut, ternyata hanya dapat dibuat tepat satu
garis, yaitu garis n.
Berdasarkan uraian di atas, secara umum diperoleh sifat sebagai berikut. Melalui satu titik di luar sebuah garis dapat ditarik tepat satu garis yang sejajar dengan garis itu.Pada gambar di samping diketahui garis m sejajar dengan garis n (m // n) dan garis l memotong garis m di titik P. Apabila garis l yang memotong garis m di titik P diperpanjang, garis l akan memotong garis n di satu titik, yaitu titik Q.
Jika sebuah garis memotong salah satu dari dua garis yang sejajar, garis itu juga akan memotong garis yang kedua.
Sekarang, perhatikan gambar di samping. Pada gambar
tersebut, mula-mula diketahui garis k sejajar dengan garis
l dan garis m. Tampak bahwa garis k sejajar dengan garis
l atau dapat ditulis k // l dan garis k sejajar dengan garis
m, ditulis k // m. Karena k // l dan k // m, maka l //
m. Hal ini berarti bahwa garis l sejajar dengan garis m.
Jika sebuah garis sejajar dengan dua garis lainnya, kedua
garis itu sejajar pula satu sama lain.
WALHI (WAHANA LINGKUNGAN HIDUP)
Visi
Terwujudnya gerakan rakyat yang mampu mempertahankan fungsi sumbersumber kehidupan
Misi
• Walhi menjadi organisasi advokasi lingkungan berbasis masyarakat.
• Mendorong rakyat memiliki akses dan kontrol terhadap sumber kehidupan di Jawa Barat
• Memastikan adanya jaminan keselamatan kawasan ekologi
• Mendorong kebijakan pemerintah yang berpihak kepada rakyat.
• Membangun kekuatan alternatif
Nilai Perjuangan Walhi
- Demokrasi: Seluruh rakyat harus terlibat dalam proses pengambilan keputusan apa pun yang akan berdampak bagi keberlanjutan kehidupan rakyat.
- Keadilan antargenerasi: Semua generasi baik sekarang maupun mendatang berhak atas lingkungan yang berkualitas dan sehat.
- Keadilan gender: Semua orang berhak memeroleh kehidupan dan lingkungan hidup yang layak tanpa membedakan jenis kelamin, agama, dan status sosial.
- Penghormatan terhadap makhluk hidup: Semua makhluk hidup baik manusia maupun non manusia memiliki hak dihormati dan dihargai.
- Persamaan hak masyarakat adat: Masyarakat adat di seluruh pelosok Nusantara berhak menentukan nasibnya sendiri untuk berkembang sesuai kebudayaannya.
- Solidaritas sosial: Semua orang memiliki hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang sama
- Anti Kekerasan: Negara dilarang melakukan kekerasan fisik dan nonfisik kepada seluruh rakyat.
- Keterbukaan: Seluruh rakyat berhak atas semua informasi berkenaan dengan kebijakan dan program yang akan memengaruhi kehidupannya.
- Keswadayaan: Semua pihak diharapkan mendukung keswadayaaan politik dan ekonomi masyarakat.
- Profesionalisme: Semua pihak hendaknya bekerja secara profesional, sepenuh hati, efektif, sistematik, dan tetap mengembangkan semangat kolektivitas