Kamis, 19 Februari 2015

Kebugaran Jasmani

Bentuk–Bentuk Pembelajaran Kebugaran Jasmani


Lari melewati rintangan kardus
Tujuannya adalah untuk melatih otot kaki serta melatih kelincahan gerak tubuh.
Cara mela kukannya:

  1. Siswa dibagi menjadi beberapa baris.
  2. Siswa melakukan gerakan berlari dengan melompat melewati empat kardus yang telah diatur rapi, baik letak maupun jaraknya. 



Lomba meloncati ban
Tujuan adalah untuk melatih kekuatan otot kaki serta ketangkasan.
Cara melakukannya:

  1. Siswa dibagi menjadi beberapa baris.
  2. Siswa melakukan gerakan berlari dengan meloncati ban yang telah diatur rapi, baik letak maupun jaraknya. 


Loncat tegak (vertical jump)
Latihan ini bertujuan untuk mengukur daya ledak otot tungkai. Ukuran papan skala selebar 30 cm dan panjang 150 cm, yakni jarak antara garis skala satu dan yang lainnya masing­-masing 1 cm. Papan skala ditempelkan di tembok dengan jarak skala nol (0) dengan lantai 150 cm.
Pertama, berdiri menyamping papan skala dengan mengangkat tangan ke atas. Ukur tinggi yang didapat, kemudian lakukan lompatan setinggi mungkin sebanyak tiga kali. Tiap lompatan dicatat angka ketinggian yang diperoleh, kemudian ambil yang tertinggi. Selisih antara angka tertinggi dan pengukuran yang pertama saat tidak melompat adalah hasil lompat tegak (vertical jump).
Cara melakukannya:

  1. Siswa dibagi menjadi beberapa baris
  2. Siswa berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki berada dekat papan dinding di samping tangan kiri atau kanannya.
  3. Tangan yang berada dekat dinding diangkat lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan berskala sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya.
  4. Kedua tangan lurus berada di samping badan kemudian siswa mengam­bil sikap awalan dengan membengkokkan kedua lutut dan kedua tangan diayun ke belakang.
  5. Seterusnya siswa meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan ber­skala dengan tangan yang terdekat dengan dinding meninggalkan bekas raihan pada papan skala. Tanda ini menampilkan tinggi raihan loncatan siswa tersebut, seperti gambar di bawah ini.













Selain kegiatan di atas masih banyak lagi olah raga yang bertujuan untuk meningkatkan serta menjaga kebugaran jasmani. Kegiatan yang dapat kita lakukan antara lain: jogging, pus up, sit up, dan lain - lain.

Jumat, 13 Februari 2015

KUBUS DAN BALOK
KUBUS.
Jaring-jaring kubus adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut ruasruas garis pada dua persegi yang berdekatan akan membentuk bangun kubus. Jaring-jaring kubus terdiri atas 6 buah persegi.
Ciri - ciri kubus antara lain:
1. memiliki 6 buah sisi
2. memiliki 6 buah persegi
3. memiliki 12 rusuk
4. memiliki 8 titik sudut

BALOK
Jaring - jaring balok adalah sebuah bangun datar yang berbentuk persegi panjang, jika dilipat menurut ruas-ruas  garis pada dua persegi panjang yang berdekatan akan membentuk balok. Jaring - jaring balok terdiri atas 6 buah persegi panjang.
Ciri - ciri balok, antara lain :
1. memiliki 6 buah sisi
2. memiliki 3 pasang persegi panjang
3. memiliki 12 rusuk
4. memiliki 8 titik sudut

KEBUGARAN JASMANI
Pengertian Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan efisien tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan aktivitas selanjutnya.
Ada beberapa hal yang memengaruhi kebugaran jasmani seseorang. Hal-hal yang memengaruhi kebugaran jasmani antara lain:
4. Makanan yang cukup dan bergizi
Fungsi makanan adalah untuk mendapatkan tenaga, zat-zat pembangun sel tubuh, dan membantu kelancaran proses yang terjadi di dalam tubuh.
5. Kebiasaan hidup sehat
Kebiasaan hidup yang sangat teratur dan dilakukan secara terus menerus akan dapat memengaruhi tingkat kebugaran jasmani seseorang.
6. Istirahat dan tidur yang cukup
7.  Olahraga yang teratur
Unsur-unsur kebugaran jasmani:
1.   Kecepatan  (speed)
2.   Kekuatan  (strength)
3.   Daya tahan (endurance) Jantung Paru
4.   Kelenturan  (flexibility)
5.   Kelincahan  (agility)
6.   Daya/tenaga  (power)
7.   Keseimbangan
8.   Reaksi

Manfaat kebugaran jasmani
Manfaat melakukan latihan kebugaran jasmani secara teratur dan benar dalam jangka waktu yang cukup adalah sebagai berikut.
1. Mempertahankan dan meningkatkan taraf kesegaran jasmani yang baik.
2. Mengadakan koreksi terhadap kesalahan sikap dan gerak.
3. Membentuk sikap dan gerak.
4. Membentuk kondisi fisik (kekuatan otot, kelincahan, ketahanan, keluwesan, dan kecepatan).
5. Membentuk berbagai sikap kejiwaan (membentuk keberanian, kepercayaan, dan kesiapan diri, serta kesanggupan bekerja sama).
6. Memberikan rangsangan bagi pertumbuhan tubuh, khususnya bagi anak-anak.
7.  Memupuk rasa tangung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan masyarakat.

1. Lari zig-zag
Tujuannya melatih mengubah gerak tubuh arah berbelok-belok. Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
a. Dibuatkan lintasan lari zig-zag.
b. Peserta dibariskan menjadi satu baris ke belakang.
c. Gerakan ini dilakukan dengan cara berlari bolak-balik dengan cepat sebanyak 2–3 kali di antara beberapa titik (misalnya 4–5 titik)
d. Jarak setiap titik sekitar dua meter.














2.  Lari cepat
1)  Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok yang sama banyak.
2)  Dibuat lintasan lari jarak 8 m bolak-balik dengan kecepatan dilakukan untuk tujuan kelincahan sebagai penanda.
3)  Semua anggota tim berdiri di belakang garis start.
4) Pada isyarat tertentu anggota pertama dari setiap tim lari menuju patok, kemudian berputar pada patok ini dan kembali menuju garis start tempat anggota tim berikutnya berdiri. begitu seterusnya sampai semua anggota tim melakukan semua langkah.









3.  Latihan mengubah gerak tubuh arah lurus/lari bolak-balik (shuttle run)
Tujuannya, melatih mengubah gerak tubuh arah lurus.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a.  Dibuat lintasan lari bolak-balik.
b.  Peserta berbaris menjadi beberapa kelompok.
c.  Lari bolak-balik dilakukan secepat mungkin sebanyak 6-8 kali (jarak 5 meter)
d.  Setiap kali sampai pada suatu titik sebagai batas, si pelari harus secepatnya berusaha mengubah arah untuk berlari menuju titik larinya.
e.  Perlu diperhatikan bahwa jarak antara kedua titik tidak terlampau banyak sehingga menyebabkan kelelahan bagi si pelari.
f.  Dalam latihan ini yang diperhatikan ialah kemampuan mengubah arah dengan cepat pada waktu bergerak.

Senin, 02 Februari 2015

MATERI TAMBAHAN TEMA 7;ST1

WAWANCARA

Hal – hal yang perlu diperhatikan saat melakukan wawancara:
− Pertanyaan yang diajukan hendaknya sesuai dengan topik wawancara.
− Untuk menggali informasi dari narasumber dapat menggunakan kata tanya apakah,  siapakah, di manakah, mengapakah, kapankah, berapakah, dan bagaimanakah.
Tahapan Wawancara:
1. Pewawancara memperkenalkan diri sekaligus mengemukakan maksud dan tujuan wawancara.
2.  Pewawancara hendaknya mengikuti tata tertib dan kesopanan baik dalam penampilan maupun penggunaan bahasa.
3.  Ajukan pertanyaan secara teratur/sistematis.
4.  Kemukakan pertanyaan secara jelas dan singkat.
5.  Catatlah masalah atau informasi penting yang disampaikan oleh orang yang diwawancarai.
6.  Akhiri kegiatan wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan.
7.  Pewawancara hendaknya mengucapkan terima kasih.

KOLASE
Elemen kolase antara lain:
1.  Serutan Kayu
Untuk bahan kolase dapat digunakan serutan kayu yang harus dikeringkan dahulu. Hal ini dimaksudkan agar warnanya tidak berubah, kemudian serutan kayu dipotongpotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan siap untuk ditempel.
2.  Kaca
Kaca yang digunakan adalah bekas potongan kaca yang biasa didapat di tempat orang yang memasang bingkai untuk gambar pajangan yang sudah tidak digunakan lagi. Agar kaca berwarna, dapat dipakai kaca biasa yang dicat. Kalau pemotong kaca tidak ada, kaca dapat dibentuk dengan cara mengetok atau menghempaskan ke atas permukaan yang keras. Dengan cara ini akan diperoleh ukuran kaca yang tidak teratur dan tidak sama besar. Dalam pengolahan kaca diharapkan berhati-hati agar tidak terluka.
3.  Batu
Batu yang cocok adalah batu akik karena memiliki bermacam-macam warna, kemudian diasah sehingga warnanya akan kelihatan lebih cemerlang.
4.  Logam
Untuk kolase sebaiknya dipilih bekas-bekas logam yang mudah didapat, seperti seng, kuningan, dan aluminium. Plat logam dapat dipotong-potong dengan ukuran yang dikehendaki, kemudian baru didatarkan ke bidang dasar kolase.
5.  Keramik
Keramik memiliki warna yang cukup banyak. Untuk keperluan membuat kolase dapat digunakan bekas potongan keramik untuk lantai rumah. Bahan ini dapat dipotongpotong, sesuai ukuran yang dikehendaki.
6.  Tempurung (batok kelapa)
Untuk bahan kolase sebaiknya dipilih tempurung dari kelapa setengah tua sampai kelapa tua, kemudian dibersihkan dari serat-serat sabut itu dihaluskan dengan ampelas. Setelah halus, baru dipotong dengan ukuruan yang dikehendaki.Tempurung dapat dipotong-potong dengan gergaji besi sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
7.   Biji-Bijian
Biji-bijian diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, biji-bijian ini banyak pula macamnya, demikian pula bentuk, ukuran, warna, dan teksturnya. Biji-bijian ini hendaknya dikeringkan terlebih dahulu agar warnanya tidak berubah lagi demikian pula penyusutannya. Bila perlu, dapat pula digoreng tanpa minyak.
8.  Daun-daunan
Daun-daunan adalah bahan kolase yang sangat mudah diperoleh. Untuk dijadikan bahan kolase, diambil daun kering atau daun yang sudah gugur. Pilihlah warna daun kering yang berbeda-beda agar dalam penyusunannya menjadi sebuah lukisan atau desain akan lebih mudah.
9.  Kulit-kulitan
Kulit-kulit berasal dari kulit buah dan kulit batang tumbuh-tumbuhan. Tidak semua kulit buah dapat dijadikan bahan kolase, demikian pula dengan kulit batang, kulit salak, kulit kacang tanah, kulit jeruk, dan kulit rambutan. Kulit batang yang dapat dijadikan kolase di antaranya: rambutan, kulit pisang, dan kelopak bambu. Semua kulit-kulitan haruslah dikeringkan dahulu sebelum dipakai sebagai bahan kolase, kemudian dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
10. Kertas Bekas
Untuk bahan kolase sebaiknya dipilih kertas yang berwarna. Semua kertas berwarna pada dasarnya dapat dijadikan bahan kolase. Kertas-kertas bekas sampul, majalah, poster-poster, almanak-almanak, kemasan rokok atau kemasan produk-produk industri dapat pula dipakai sebagai bahan kolase. Dalam pemakaian, kertas dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.

Senam Lantai
Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri atas mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau belakang.
Macam-macam Bentuk Gerakan Senam Lantai
1. Kayang
Kayang adalah sikap membusur dengan posisi kaki dan tangan bertumpu pada matras dalam keadaan terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari gerakan kayang, yaitu dengan menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang. Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelenturan bahu,
Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut:
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
b. Siswa melakukan secara bergantian
c. Sikap permulaan berdiri, kedua tangan menumpu pada pinggul.
d. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala dilipat ke belakang.
e. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
f.  Posisi badan melengkung seperti busur.

2. Sikap lilin
Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di atas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap menempel pada lantai.
Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut:
a. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara berpasangan. Satu kelompok terdiri dari dua siswa.
b. Siswa melakukan gerakan sikap lilin secara bergantian.
c. Tidur terlentang, kedua tangan di samping badan, pandangan ke atas.
d. Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
e. Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada pinggang. Pertahankan sikap ini beberapa saat.

3. Rol depan
Rol depan adalah berguling ke depan atas bagian belakang badan (tengkuk, punggung, pinggang, dan
panggul bagian belakang). Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
b. Siswa melakukan secara bergantian
c. Sikap permulaan jongkok, kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
d. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
e. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki dilipat rapat pada dada.
f.  Kedua tangan melepaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
g. Kembali berusaha bangun ke sikap semula.

4. Rol belakang
Rol belakang adalah salah satu gaya gerakan senam yang dilakukan dengan posisi badan berguling ke arah belakang badan melalui bagian belakang badan, mulai dari panggul bagian belakang, pinggang, punggung, dan tengkuk.
Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Sikap permulaan dalam posisi jongkok, kedua tangan di depan dan kaki sedikit rapat
b. Kepala ditundukkan kemudian kaki menolak ke belakang
c. Pada saat panggul mengenai matras, kedua tangan segera dilipat ke samping telinga dan telapak tangan menghadap ke bagian atas untuk siap menolak.
d. Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala, dengan dibantu oleh kedua tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat di atas matras, ke sikap jongkok.


Garis
Pengertian garis
Garis adalah komponen pembentuk bangun datar dan bangun ruang dalam matematika. Garis selalu digambarkan sebagai garis lurus yang kedua ujungnya memiliki anak panah.
Nama garis yang melalui dua titik A dan B sebagai “garis AB”.
Berkepala dua panah di atas garis menandakan AB melalui titik A dan B.

Contoh:

Berikut ini adalah diagram dua garis: garis AB dan garis HG. Anak-anak panah menandakan bahwa memperpanjang garis tanpa batas di setiap arah.
Ciri–ciri garis :
Tidak mempunyai pangkal
Tidak mempunyai ujung
Panjangnya tidak terhingga
Sifat – sifat garis :
Jika diketahui kedua titik sembarang dalam ruang, melalui titik itu dapat dibuat satu garis.
Suatu garis dapat diperpanjang secara tak terbatas di kedua arahnya.
Suatu garis mungkin mempunyai banyak nama.
Pada gambar di samping ini terlihat garis yang
melalui dua buah titik, yaitu titik A dan titik B
dapat dibuat tepat satu garis, yaitu garis m.
Selanjutnya, apabila dari titik C di luar garis m
dibuat garis sejajar garis m yang melalui titik
tersebut, ternyata hanya dapat dibuat tepat satu
garis, yaitu garis n.
Berdasarkan uraian di atas, secara umum diperoleh sifat sebagai berikut. Melalui satu titik di luar sebuah garis dapat ditarik tepat satu garis yang sejajar dengan garis itu.Pada gambar di samping diketahui garis m sejajar dengan garis n (m // n) dan garis l memotong garis m di titik P. Apabila garis l yang memotong garis m di titik P diperpanjang, garis l akan memotong garis n di satu titik, yaitu titik Q.
Jika sebuah garis memotong salah satu dari dua garis yang sejajar, garis itu juga akan memotong garis yang kedua.
Sekarang, perhatikan gambar di samping. Pada gambar
tersebut, mula-mula diketahui garis k sejajar dengan garis
l dan garis m. Tampak bahwa garis k sejajar dengan garis
l atau dapat ditulis k // l dan garis k sejajar dengan garis
m, ditulis k // m. Karena k // l dan k // m, maka l //
m. Hal ini berarti bahwa garis l sejajar dengan garis m.
Jika sebuah garis sejajar dengan dua garis lainnya, kedua
garis itu sejajar pula satu sama lain.

WALHI (WAHANA LINGKUNGAN HIDUP)
Visi
Terwujudnya gerakan rakyat yang mampu mempertahankan fungsi sumbersumber kehidupan
Misi
Walhi menjadi organisasi advokasi lingkungan berbasis masyarakat.
Mendorong rakyat memiliki akses dan kontrol terhadap sumber kehidupan di Jawa Barat
Memastikan adanya jaminan keselamatan kawasan ekologi
Mendorong kebijakan pemerintah yang berpihak kepada rakyat.
Membangun kekuatan alternatif
Nilai Perjuangan Walhi
  • Demokrasi: Seluruh rakyat harus terlibat dalam proses pengambilan keputusan apa pun yang akan berdampak bagi keberlanjutan kehidupan rakyat.
  • Keadilan antargenerasi: Semua generasi baik sekarang maupun mendatang berhak atas lingkungan yang berkualitas dan sehat.
  • Keadilan gender: Semua orang berhak memeroleh kehidupan dan lingkungan hidup yang layak tanpa membedakan jenis kelamin, agama, dan status sosial.
  • Penghormatan terhadap makhluk hidup: Semua makhluk hidup baik manusia maupun non manusia memiliki hak dihormati dan dihargai.
  • Persamaan hak masyarakat adat: Masyarakat adat di seluruh pelosok Nusantara berhak menentukan nasibnya sendiri untuk berkembang sesuai kebudayaannya.
  • Solidaritas sosial: Semua orang memiliki hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang sama
  • Anti Kekerasan: Negara dilarang melakukan kekerasan fisik dan nonfisik kepada seluruh rakyat.
  • Keterbukaan: Seluruh rakyat berhak atas semua informasi berkenaan dengan kebijakan dan program yang akan memengaruhi kehidupannya. 
  • Keswadayaan: Semua pihak diharapkan mendukung keswadayaaan politik dan ekonomi masyarakat.
  • Profesionalisme: Semua pihak hendaknya bekerja secara profesional, sepenuh hati, efektif, sistematik, dan tetap mengembangkan semangat kolektivitas