Kamis, 19 Februari 2015

Kebugaran Jasmani

Bentuk–Bentuk Pembelajaran Kebugaran Jasmani


Lari melewati rintangan kardus
Tujuannya adalah untuk melatih otot kaki serta melatih kelincahan gerak tubuh.
Cara mela kukannya:

  1. Siswa dibagi menjadi beberapa baris.
  2. Siswa melakukan gerakan berlari dengan melompat melewati empat kardus yang telah diatur rapi, baik letak maupun jaraknya. 



Lomba meloncati ban
Tujuan adalah untuk melatih kekuatan otot kaki serta ketangkasan.
Cara melakukannya:

  1. Siswa dibagi menjadi beberapa baris.
  2. Siswa melakukan gerakan berlari dengan meloncati ban yang telah diatur rapi, baik letak maupun jaraknya. 


Loncat tegak (vertical jump)
Latihan ini bertujuan untuk mengukur daya ledak otot tungkai. Ukuran papan skala selebar 30 cm dan panjang 150 cm, yakni jarak antara garis skala satu dan yang lainnya masing­-masing 1 cm. Papan skala ditempelkan di tembok dengan jarak skala nol (0) dengan lantai 150 cm.
Pertama, berdiri menyamping papan skala dengan mengangkat tangan ke atas. Ukur tinggi yang didapat, kemudian lakukan lompatan setinggi mungkin sebanyak tiga kali. Tiap lompatan dicatat angka ketinggian yang diperoleh, kemudian ambil yang tertinggi. Selisih antara angka tertinggi dan pengukuran yang pertama saat tidak melompat adalah hasil lompat tegak (vertical jump).
Cara melakukannya:

  1. Siswa dibagi menjadi beberapa baris
  2. Siswa berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki berada dekat papan dinding di samping tangan kiri atau kanannya.
  3. Tangan yang berada dekat dinding diangkat lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan berskala sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya.
  4. Kedua tangan lurus berada di samping badan kemudian siswa mengam­bil sikap awalan dengan membengkokkan kedua lutut dan kedua tangan diayun ke belakang.
  5. Seterusnya siswa meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan ber­skala dengan tangan yang terdekat dengan dinding meninggalkan bekas raihan pada papan skala. Tanda ini menampilkan tinggi raihan loncatan siswa tersebut, seperti gambar di bawah ini.













Selain kegiatan di atas masih banyak lagi olah raga yang bertujuan untuk meningkatkan serta menjaga kebugaran jasmani. Kegiatan yang dapat kita lakukan antara lain: jogging, pus up, sit up, dan lain - lain.

Jumat, 13 Februari 2015

KUBUS DAN BALOK
KUBUS.
Jaring-jaring kubus adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut ruasruas garis pada dua persegi yang berdekatan akan membentuk bangun kubus. Jaring-jaring kubus terdiri atas 6 buah persegi.
Ciri - ciri kubus antara lain:
1. memiliki 6 buah sisi
2. memiliki 6 buah persegi
3. memiliki 12 rusuk
4. memiliki 8 titik sudut

BALOK
Jaring - jaring balok adalah sebuah bangun datar yang berbentuk persegi panjang, jika dilipat menurut ruas-ruas  garis pada dua persegi panjang yang berdekatan akan membentuk balok. Jaring - jaring balok terdiri atas 6 buah persegi panjang.
Ciri - ciri balok, antara lain :
1. memiliki 6 buah sisi
2. memiliki 3 pasang persegi panjang
3. memiliki 12 rusuk
4. memiliki 8 titik sudut

KEBUGARAN JASMANI
Pengertian Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan efisien tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan aktivitas selanjutnya.
Ada beberapa hal yang memengaruhi kebugaran jasmani seseorang. Hal-hal yang memengaruhi kebugaran jasmani antara lain:
4. Makanan yang cukup dan bergizi
Fungsi makanan adalah untuk mendapatkan tenaga, zat-zat pembangun sel tubuh, dan membantu kelancaran proses yang terjadi di dalam tubuh.
5. Kebiasaan hidup sehat
Kebiasaan hidup yang sangat teratur dan dilakukan secara terus menerus akan dapat memengaruhi tingkat kebugaran jasmani seseorang.
6. Istirahat dan tidur yang cukup
7.  Olahraga yang teratur
Unsur-unsur kebugaran jasmani:
1.   Kecepatan  (speed)
2.   Kekuatan  (strength)
3.   Daya tahan (endurance) Jantung Paru
4.   Kelenturan  (flexibility)
5.   Kelincahan  (agility)
6.   Daya/tenaga  (power)
7.   Keseimbangan
8.   Reaksi

Manfaat kebugaran jasmani
Manfaat melakukan latihan kebugaran jasmani secara teratur dan benar dalam jangka waktu yang cukup adalah sebagai berikut.
1. Mempertahankan dan meningkatkan taraf kesegaran jasmani yang baik.
2. Mengadakan koreksi terhadap kesalahan sikap dan gerak.
3. Membentuk sikap dan gerak.
4. Membentuk kondisi fisik (kekuatan otot, kelincahan, ketahanan, keluwesan, dan kecepatan).
5. Membentuk berbagai sikap kejiwaan (membentuk keberanian, kepercayaan, dan kesiapan diri, serta kesanggupan bekerja sama).
6. Memberikan rangsangan bagi pertumbuhan tubuh, khususnya bagi anak-anak.
7.  Memupuk rasa tangung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan masyarakat.

1. Lari zig-zag
Tujuannya melatih mengubah gerak tubuh arah berbelok-belok. Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
a. Dibuatkan lintasan lari zig-zag.
b. Peserta dibariskan menjadi satu baris ke belakang.
c. Gerakan ini dilakukan dengan cara berlari bolak-balik dengan cepat sebanyak 2–3 kali di antara beberapa titik (misalnya 4–5 titik)
d. Jarak setiap titik sekitar dua meter.














2.  Lari cepat
1)  Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok yang sama banyak.
2)  Dibuat lintasan lari jarak 8 m bolak-balik dengan kecepatan dilakukan untuk tujuan kelincahan sebagai penanda.
3)  Semua anggota tim berdiri di belakang garis start.
4) Pada isyarat tertentu anggota pertama dari setiap tim lari menuju patok, kemudian berputar pada patok ini dan kembali menuju garis start tempat anggota tim berikutnya berdiri. begitu seterusnya sampai semua anggota tim melakukan semua langkah.









3.  Latihan mengubah gerak tubuh arah lurus/lari bolak-balik (shuttle run)
Tujuannya, melatih mengubah gerak tubuh arah lurus.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a.  Dibuat lintasan lari bolak-balik.
b.  Peserta berbaris menjadi beberapa kelompok.
c.  Lari bolak-balik dilakukan secepat mungkin sebanyak 6-8 kali (jarak 5 meter)
d.  Setiap kali sampai pada suatu titik sebagai batas, si pelari harus secepatnya berusaha mengubah arah untuk berlari menuju titik larinya.
e.  Perlu diperhatikan bahwa jarak antara kedua titik tidak terlampau banyak sehingga menyebabkan kelelahan bagi si pelari.
f.  Dalam latihan ini yang diperhatikan ialah kemampuan mengubah arah dengan cepat pada waktu bergerak.

Senin, 02 Februari 2015

MATERI TAMBAHAN TEMA 7;ST1

WAWANCARA

Hal – hal yang perlu diperhatikan saat melakukan wawancara:
− Pertanyaan yang diajukan hendaknya sesuai dengan topik wawancara.
− Untuk menggali informasi dari narasumber dapat menggunakan kata tanya apakah,  siapakah, di manakah, mengapakah, kapankah, berapakah, dan bagaimanakah.
Tahapan Wawancara:
1. Pewawancara memperkenalkan diri sekaligus mengemukakan maksud dan tujuan wawancara.
2.  Pewawancara hendaknya mengikuti tata tertib dan kesopanan baik dalam penampilan maupun penggunaan bahasa.
3.  Ajukan pertanyaan secara teratur/sistematis.
4.  Kemukakan pertanyaan secara jelas dan singkat.
5.  Catatlah masalah atau informasi penting yang disampaikan oleh orang yang diwawancarai.
6.  Akhiri kegiatan wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan.
7.  Pewawancara hendaknya mengucapkan terima kasih.

KOLASE
Elemen kolase antara lain:
1.  Serutan Kayu
Untuk bahan kolase dapat digunakan serutan kayu yang harus dikeringkan dahulu. Hal ini dimaksudkan agar warnanya tidak berubah, kemudian serutan kayu dipotongpotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan siap untuk ditempel.
2.  Kaca
Kaca yang digunakan adalah bekas potongan kaca yang biasa didapat di tempat orang yang memasang bingkai untuk gambar pajangan yang sudah tidak digunakan lagi. Agar kaca berwarna, dapat dipakai kaca biasa yang dicat. Kalau pemotong kaca tidak ada, kaca dapat dibentuk dengan cara mengetok atau menghempaskan ke atas permukaan yang keras. Dengan cara ini akan diperoleh ukuran kaca yang tidak teratur dan tidak sama besar. Dalam pengolahan kaca diharapkan berhati-hati agar tidak terluka.
3.  Batu
Batu yang cocok adalah batu akik karena memiliki bermacam-macam warna, kemudian diasah sehingga warnanya akan kelihatan lebih cemerlang.
4.  Logam
Untuk kolase sebaiknya dipilih bekas-bekas logam yang mudah didapat, seperti seng, kuningan, dan aluminium. Plat logam dapat dipotong-potong dengan ukuran yang dikehendaki, kemudian baru didatarkan ke bidang dasar kolase.
5.  Keramik
Keramik memiliki warna yang cukup banyak. Untuk keperluan membuat kolase dapat digunakan bekas potongan keramik untuk lantai rumah. Bahan ini dapat dipotongpotong, sesuai ukuran yang dikehendaki.
6.  Tempurung (batok kelapa)
Untuk bahan kolase sebaiknya dipilih tempurung dari kelapa setengah tua sampai kelapa tua, kemudian dibersihkan dari serat-serat sabut itu dihaluskan dengan ampelas. Setelah halus, baru dipotong dengan ukuruan yang dikehendaki.Tempurung dapat dipotong-potong dengan gergaji besi sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
7.   Biji-Bijian
Biji-bijian diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, biji-bijian ini banyak pula macamnya, demikian pula bentuk, ukuran, warna, dan teksturnya. Biji-bijian ini hendaknya dikeringkan terlebih dahulu agar warnanya tidak berubah lagi demikian pula penyusutannya. Bila perlu, dapat pula digoreng tanpa minyak.
8.  Daun-daunan
Daun-daunan adalah bahan kolase yang sangat mudah diperoleh. Untuk dijadikan bahan kolase, diambil daun kering atau daun yang sudah gugur. Pilihlah warna daun kering yang berbeda-beda agar dalam penyusunannya menjadi sebuah lukisan atau desain akan lebih mudah.
9.  Kulit-kulitan
Kulit-kulit berasal dari kulit buah dan kulit batang tumbuh-tumbuhan. Tidak semua kulit buah dapat dijadikan bahan kolase, demikian pula dengan kulit batang, kulit salak, kulit kacang tanah, kulit jeruk, dan kulit rambutan. Kulit batang yang dapat dijadikan kolase di antaranya: rambutan, kulit pisang, dan kelopak bambu. Semua kulit-kulitan haruslah dikeringkan dahulu sebelum dipakai sebagai bahan kolase, kemudian dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
10. Kertas Bekas
Untuk bahan kolase sebaiknya dipilih kertas yang berwarna. Semua kertas berwarna pada dasarnya dapat dijadikan bahan kolase. Kertas-kertas bekas sampul, majalah, poster-poster, almanak-almanak, kemasan rokok atau kemasan produk-produk industri dapat pula dipakai sebagai bahan kolase. Dalam pemakaian, kertas dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.

Senam Lantai
Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri atas mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau belakang.
Macam-macam Bentuk Gerakan Senam Lantai
1. Kayang
Kayang adalah sikap membusur dengan posisi kaki dan tangan bertumpu pada matras dalam keadaan terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari gerakan kayang, yaitu dengan menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang. Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelenturan bahu,
Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut:
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
b. Siswa melakukan secara bergantian
c. Sikap permulaan berdiri, kedua tangan menumpu pada pinggul.
d. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala dilipat ke belakang.
e. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
f.  Posisi badan melengkung seperti busur.

2. Sikap lilin
Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di atas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap menempel pada lantai.
Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut:
a. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara berpasangan. Satu kelompok terdiri dari dua siswa.
b. Siswa melakukan gerakan sikap lilin secara bergantian.
c. Tidur terlentang, kedua tangan di samping badan, pandangan ke atas.
d. Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
e. Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada pinggang. Pertahankan sikap ini beberapa saat.

3. Rol depan
Rol depan adalah berguling ke depan atas bagian belakang badan (tengkuk, punggung, pinggang, dan
panggul bagian belakang). Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
b. Siswa melakukan secara bergantian
c. Sikap permulaan jongkok, kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
d. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
e. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki dilipat rapat pada dada.
f.  Kedua tangan melepaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
g. Kembali berusaha bangun ke sikap semula.

4. Rol belakang
Rol belakang adalah salah satu gaya gerakan senam yang dilakukan dengan posisi badan berguling ke arah belakang badan melalui bagian belakang badan, mulai dari panggul bagian belakang, pinggang, punggung, dan tengkuk.
Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Sikap permulaan dalam posisi jongkok, kedua tangan di depan dan kaki sedikit rapat
b. Kepala ditundukkan kemudian kaki menolak ke belakang
c. Pada saat panggul mengenai matras, kedua tangan segera dilipat ke samping telinga dan telapak tangan menghadap ke bagian atas untuk siap menolak.
d. Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala, dengan dibantu oleh kedua tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat di atas matras, ke sikap jongkok.


Garis
Pengertian garis
Garis adalah komponen pembentuk bangun datar dan bangun ruang dalam matematika. Garis selalu digambarkan sebagai garis lurus yang kedua ujungnya memiliki anak panah.
Nama garis yang melalui dua titik A dan B sebagai “garis AB”.
Berkepala dua panah di atas garis menandakan AB melalui titik A dan B.

Contoh:

Berikut ini adalah diagram dua garis: garis AB dan garis HG. Anak-anak panah menandakan bahwa memperpanjang garis tanpa batas di setiap arah.
Ciri–ciri garis :
Tidak mempunyai pangkal
Tidak mempunyai ujung
Panjangnya tidak terhingga
Sifat – sifat garis :
Jika diketahui kedua titik sembarang dalam ruang, melalui titik itu dapat dibuat satu garis.
Suatu garis dapat diperpanjang secara tak terbatas di kedua arahnya.
Suatu garis mungkin mempunyai banyak nama.
Pada gambar di samping ini terlihat garis yang
melalui dua buah titik, yaitu titik A dan titik B
dapat dibuat tepat satu garis, yaitu garis m.
Selanjutnya, apabila dari titik C di luar garis m
dibuat garis sejajar garis m yang melalui titik
tersebut, ternyata hanya dapat dibuat tepat satu
garis, yaitu garis n.
Berdasarkan uraian di atas, secara umum diperoleh sifat sebagai berikut. Melalui satu titik di luar sebuah garis dapat ditarik tepat satu garis yang sejajar dengan garis itu.Pada gambar di samping diketahui garis m sejajar dengan garis n (m // n) dan garis l memotong garis m di titik P. Apabila garis l yang memotong garis m di titik P diperpanjang, garis l akan memotong garis n di satu titik, yaitu titik Q.
Jika sebuah garis memotong salah satu dari dua garis yang sejajar, garis itu juga akan memotong garis yang kedua.
Sekarang, perhatikan gambar di samping. Pada gambar
tersebut, mula-mula diketahui garis k sejajar dengan garis
l dan garis m. Tampak bahwa garis k sejajar dengan garis
l atau dapat ditulis k // l dan garis k sejajar dengan garis
m, ditulis k // m. Karena k // l dan k // m, maka l //
m. Hal ini berarti bahwa garis l sejajar dengan garis m.
Jika sebuah garis sejajar dengan dua garis lainnya, kedua
garis itu sejajar pula satu sama lain.

WALHI (WAHANA LINGKUNGAN HIDUP)
Visi
Terwujudnya gerakan rakyat yang mampu mempertahankan fungsi sumbersumber kehidupan
Misi
Walhi menjadi organisasi advokasi lingkungan berbasis masyarakat.
Mendorong rakyat memiliki akses dan kontrol terhadap sumber kehidupan di Jawa Barat
Memastikan adanya jaminan keselamatan kawasan ekologi
Mendorong kebijakan pemerintah yang berpihak kepada rakyat.
Membangun kekuatan alternatif
Nilai Perjuangan Walhi
  • Demokrasi: Seluruh rakyat harus terlibat dalam proses pengambilan keputusan apa pun yang akan berdampak bagi keberlanjutan kehidupan rakyat.
  • Keadilan antargenerasi: Semua generasi baik sekarang maupun mendatang berhak atas lingkungan yang berkualitas dan sehat.
  • Keadilan gender: Semua orang berhak memeroleh kehidupan dan lingkungan hidup yang layak tanpa membedakan jenis kelamin, agama, dan status sosial.
  • Penghormatan terhadap makhluk hidup: Semua makhluk hidup baik manusia maupun non manusia memiliki hak dihormati dan dihargai.
  • Persamaan hak masyarakat adat: Masyarakat adat di seluruh pelosok Nusantara berhak menentukan nasibnya sendiri untuk berkembang sesuai kebudayaannya.
  • Solidaritas sosial: Semua orang memiliki hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang sama
  • Anti Kekerasan: Negara dilarang melakukan kekerasan fisik dan nonfisik kepada seluruh rakyat.
  • Keterbukaan: Seluruh rakyat berhak atas semua informasi berkenaan dengan kebijakan dan program yang akan memengaruhi kehidupannya. 
  • Keswadayaan: Semua pihak diharapkan mendukung keswadayaaan politik dan ekonomi masyarakat.
  • Profesionalisme: Semua pihak hendaknya bekerja secara profesional, sepenuh hati, efektif, sistematik, dan tetap mengembangkan semangat kolektivitas

Rabu, 21 Januari 2015

materi pembelajaran

    Pada zaman Logam, manusia sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping alat-alat dari batu.
Manusia sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkannya.
Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu dan dengan cetakan tanah liat dan lilin.
ZAMAN LOGAM di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut ZAMAN PERUNGGU. Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi ditemukan pada zaman sejarah.

Gagasan Utama
Gagasan utama adalah pikiran utama yang terdapat dalam bacaan. Gagasan utama disebut juga gagasan pokok, pikiran utama, pokok pembicaraan, pokok pikiran, tema, atau topik. Gagasan utama menjadi inti sebuah paragraf.
Sebelum membahas gagasan utama secara lebih mendalam, perlu diingat bagian-bagian paragraf. Setiap paragraf tersusun atas:
- Kalimat Utama: Kalimat yang menjadi inti atau dasar pengembangan sebuah paragraf
- Kalimat Penjelas: Kalimat yang berfungsi menjelaskan kalimat utama
Nah, yang perlu diperhatikan adalah kalimat utama. Di dalam kalimat utama itulah ide pokok berada. Biasanya, gagasan utama dinyatakan secara eksplisit (tersurat dengan gamblang) dalam kalimat utama.
Gagasan utama dapat ditemukan dengan menghilangkan atau membuang kata-kata yang tidak penting di dalam kalimat utama. Langkah mencari gagasan utama:
- Baca teks berulang-ulang
- Pahami inti bahasan.
- Temukan kalimat utamanya.

Kalimat utama dalam satu paragraf biasanya terletak pada awal atau di akhir paragraf, kecuali pada paragraf deskripsi. Pada paragraf deskripsi, kalimat utama dapat berada di tengah paragraf.
Ingat, langkah-langkah dalam menemukan gagasan utama:
- Baca berulang kali dan pahami
- Temukan kalimat utamanya
- Teks wacana tersebut membahas mengenai apa?
Perhatikanlah contoh paragraf berikut ini!
           Puluhan gedung Puskesmas di tingkat kecamatan dan kelurahan di Jakarta Timur ada dalam kondisi tidak baik. Beberapa di antaranya memiliki bangunan yang hampir runtuh. Sebanyak 53 Puskesmas dari 88 bangunan sudah mulai rusak. Kebanyakan tembok Puskesmas sudah mulai retak dan kusennya dimakan rayap.
Kalimat utama paragraf tersebut, yaitu: Puluhan gedung Puskesmas di tingkat kecamatan dan kelurahan di Jakarta Timur ada dalam kondisi tidak baik
Gagasan pokok adalah puluhan Puskesmas di Jakarta Timur rusak.

             Keamanan merupakan salah satu hal paling penting dalam berkendara. Berbagai macam peningkatan teknologi digali dan ditingkatkan demi mendapatkan keamanan sekaligus kenyamanan mengemudikan mobil di jalan. Ketika kendaraan berada di permukaan jalan yang licin, terlapis es, atau jalan berbatuan, ada kemungkinan terjadi slip dan tergelincir, sehingga membahayakan keselamatan. Dengan adanya kemajuan teknologi, kemungkinan kecelakaan ini dapat diperkecil.

Kalimat utama paragraf tersebut yaitu Keamanan merupakan salah satu hal paling penting dalam berkendara
Inti masalah dalam teks wacana tersebut membahas mengenai pentingnya keamanan dalam berkendara. Oleh karena itu, gagasan utamanya adalah Pentingnya keamanan dalam berkendara atau Keamanan hal paling penting dalam berkendara.
Perlu diingat lagi, gagasan utama dinyatakan secara eksplisit dalam kalimat utama dan dapat ditemukan dengan menghilangkan atau membuang bagian yang tidak penting

Pengertian Paragraf
Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan gagasan utama sebagai pengendalinya dan gagasan penjelas sebagai pendukungnya. Paragraf juga sering disebut dengan alinea. Alinea menjadi bagian sebuah karangan yang penulisannya dimulai dengan garis baru.

contoh penulisan laporan kegiatan

Laporan Kegiatan
Pelaksanaan Kerja Bakti
Kelas 4 SDN Kenongo Gucialit Lumajang
a. Nama Kegiatan: Kerja Bakti
b. Tujuan Kegiatan:

  • Meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya kebersihan lingkungan
  • Meningkatkan kerjasama antar siswa di sekolah.
  • Meningkatkan tanggung jawab siswa untuk menjaga lingkungan.
  • Mempererat persatuan dan kesatuan antar siswa di sekolah

c. Peserta: 80 orang, terdiri dari:

  • 40 siswa kelas 4A
  • 40 siswa kelas 4B

d. Penyelenggara: Kelas 4 SDN Kenongo
e. Pelaksanaan:

  • Hari/Tanggal: Sabtu, 24 Agustus 2013
  • Waktu: Pukul 09.00 – 11.00 WIB
  • Tempat: SDN Kenongo, Jalan Raya Gucialit, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur

f. Laporan Pelaksanaan:

  • Kerja bakti dimulai dengan pidato sambutan dari guru wali kelas 4A
  • Pengarahan dari guru wali kelas 4B
  • Pembagian tugas sesuai dengan rencana: siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk membersihkan setiap area sekolah.


g. Penutup:
        Demikian laporan pelaksanaan Kerja Bakti. Semoga Kerja Bakti ini dapat membekali siswa tentang kepedulian akan kebersihan lingkungan dan meningkatkan persatuan.
Gucialit, 6 Oktober 2013
Hormat Kami
(Warjoyo)
Anggota Kelas 4A

Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Budha
       Indonesia mulai berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Budha berkat hubungan dagang dengan negara-negara tetangga, maupun yang lebih jauh seperti India, Tiongkok, dan wilayah Timur Tengah. Agama Hindu masuk ke Indonesia diperkirakan pada awal tarikh Masehi, dibawa oleh para musafir dari India, antara lain: Maha Resi Agastya, yang di Jawa terkenal dengan sebutan Batara Guru atau Dwipayana dan juga para musafir dari Tiongkok yakni musafir Budha Pahyien.
        Pada abad ke-4, di Jawa Barat terdapat kerajaan yang bercorak Hindu-Budha, yaitu kerajaan Tarumanagara, yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-16. Pada masa ini pula muncul dua kerajaan besar, yakni Sriwijaya dan Majapahit. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Budha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatera. Penjelajah Tiongkok I-Tsing mengunjungi ibukotanya, Palembang, sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Tengah dan Kamboja. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364,
Gajah Mada, berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan pembentukan kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana.
        Masuknya ajaran Islam pada sekitar abad ke-12, melahirkan kerajaan-kerajaan bercorak Islam yang ekspansionis, seperti Samudera Pasai di Sumatera dan Demak di Jawa. Munculnya kerajaan-kerajaan tersebut, secara perlahan-lahan mengakhiri kejayaan Sriwijaya dan Majapahit, sekaligus menandai akhir dari era ini.

Simetris dan Tesselasi (Tesselation)
Simetri merupakan sebuah karakteristik dari bidang geometri, persamaan dan objek lainnya. Kita dapat katakan bahwa objek yang simetri akan mematuhi operasi simetri, ketika diperlakukan ke objek tidak akan muncul perubahan.
Tesselasi adalah suatu konsep matematika yang digunakan oleh guru-guru misalnya untuk pelajaran seni dan matematika. Ketika tesselasi digunakan oleh beberapa seniman dan tukang batu, tesselasi berfokus pada bagian artistik, misalnya hiasan wallpaper, gambar mosaik, desain pengubinan lantai, dinding rumah, ataupun pola corak pada kain. Sedangkan jika digunakan dalam pembelajaran matematika, tesselasi dapat digunakan untuk membantu anak memelajari konsep-konsep matematika secara lebih dalam, misalnya segibanyak (polygon), segibanyak beraturan (regular polygon), segibanyak tak beraturan (non-regular/irregular polygon), kongruensi, sudut dalam, jumlah sudut dalam dari segibanyak yang saling bertemu pada titik sudut (vertex) tesselasi, translasi, refleksi, dan rotasi.


Minggu, 18 Januari 2015

PERMAINAN KASTI
A.  Pengertian Permainan Kasti
Kasti merupakan salah satu jenis permainan bola kecil beregu. Kasti merupakan bentuk permainan tradisional yang mengutamakan beberapa unsur kekompakan, ketangkasan, dan kegembiraan. Permainan ini biasa dilakukan di lapangan terbuka. Pada anak-anak usia sekolah dasar, permainan ini bisa melatih kedisiplinan diri, serta memupuk rasa kebersamaan dan solidaritas antar teman. Agar dapat bermain kasti dengan baik, kita dituntut memiliki beberapa keterampilan, yaitu memukul,
melempar, dan menangkap bola, serta kemampuan lari. Kasti dimainkan oleh 2 regu, yaitu regu pemukul dan regu penjaga. Permainan kasti sangat mengandalkan kerjasama pemain dalam satu regu.

B.  Peraturan Permainan Kasti
1.  Lapangan Permainan Kasti
Lapangan kasti berbentuk persegi panjang dengan ukuran:
-  Panjang  : 60 – 70 meter
-  Lebar   : 30 meter
-  Ruang hinggap  : 3
-  Ruang bebas  : 1

2.  Peralatan Permainan Kasti
a. Pemukul : terbuat dari kayu
b. Bola Kasti : terbuat dari karet

3. Peraturan Permainan Kasti
a. Jumlah  Pemain
Jumlah pemain kasti tiap regu adalah 12 orang, dengan salah satu pemain bertindak sebagai kapten. Setiap pemain wajib mengenakan nomor dada dari 1 sampai 12.

b. Waktu  Permainan
Waktu permainan dilakukan dalam 2 babak. Setiap babak 20 – 30 menit. Di antara tiap babak diberikan istirahat 15 menit.

c. Wasit
Pertandingan kasti dipimpin oleh seorang wasit dibantu 3 orang penjaga garis dan 1 orang pencatat waktu.

d. Regu  Pemukul

  • Setiap pemain berhak memukul satu kali, kecuali pemain terakhir berhak memukul sampai 3 kali.
  • Sesudah memukul, alat pemukul harus diletakkan di dalam ruang pemukul. 
  • Apabila alat pemukul diletakkan di luar, maka pemain tersebut tidak mendapatkan nilai, kecuali jika ia segera meletakkannya di dalam ruang pemukul.
  • Pukulan dinyatakan benar apabila bola yang dipukul melampaui garis pukul, tidak jatuh di ruang bebas, dan tidak mengenai tangan pemukul.

e. Regu Penjaga
Regu penjaga bertugas:

  • Mematikan lawan dengan cara melemparkan bola ke pemukul atau menangkap langsung bola yang dipukul melambung oleh regu pemukul.
  • Membakar ruang bebas dengan cara menempati ruang bebas jika kosong.

f. Pelambung
Pelambung bertugas:

  • Melambungkan bola sesuai permintaan pemukul
  • Jika bola yang dilambungkan oleh pelambung tidak sesuai dengan permintaan pemukul, maka pemukul boleh untuk tidak memukulnya. Jika ini terjadi sampai 3 kali berturut-turut, maka pemukul dapat berlari bebas ke tiang pemberhentian pertama.

g. Pergantian  Tempat
Pergantian tempat antara regu pemukul dan regu penjaga terjadi apabila:

  • Salah seorang regu pemukul terkena lemparan bola
  • Bola pukulan regu pemukul ditangkap langsung oleh regu penjaga sebanyak 3 kali berturut-turut.
  • Alat pemukul lepas ketika memukul

h. Cara Mendapatkan Nilai

  • Pemain berhasil memukul bola, kemudian lari ke pemberhentian I, II, III, dan ruang bebas secara bertahap, mendapat nilai 1.
  • Pemain berhasil berlari melewati tiang-tiang pemberhentian dan kembali ke ruang bebas atas pukulannya sendiri, mendapat nilai 2.
  • Regu penjaga menangkap langsung bola lambung yang dipukul oleh regu pemukul, mendapat nilai 1.
  • Regu yang mendapatkan nilai paling banyak dinyatakan sebagai pemenang


PARAGRAF DESKRIPTIF
Pada dasarnya, paragraf deskriptif menggambarkan orang, tempat, atau sebuah benda sehingga tampak seperti sebuah potret dalam pikiran pembaca. Bahkan, lewat katakata yang digunakannya, penulis membantu pembaca melihat, menyentuh, merasakan, mencium, mencicipi objek tersebut. Secara sederhana, penggambaran melalui paragraf deskriptif merangsang setiap indera pembaca terlibat dalam pengkonkretan objek tersebut.
Disarankan dalam penulisan paragraf deskriptif menggunakan kata-kata khusus (spesifik) sebab lebih membantu pembaca menciptakan gambaran mental yang jelas tentang bagaimana objek itu terlihat, terasa, terdengar, dan tercium.
Kalimat dengan kata umum
Kami mendengar bunyi dari dapur.
Tercium bau masakan dari arah rumahnya.
Dia mengendarai sepeda motor.
Kalimat dengan kata khusus
Kami mendengar gelas pecah dari dapur.
Tercium bau bawang dan cabai yang sedang digoreng dari arah rumahnya.
Dia mengendarai Honda Tiger dengan warna merah metalik menyala.
Contoh Paragraf Deskriptif
Malam ini indah sekali. Di langit, bintang–bintang berkelip–kelip memancarkan cahaya temaram. Hawa dingin menusuk kulit. Sesekali terdengar suara jangkrik, burung malam, dan kelelawar mengusik sepinya malam. Angin berembus pelan dan tenang.

SUMBER DAYA ALAM
1. Sumber Daya Alam Hayati, disebut juga SDA biotik yaitu segala sesuatu yang berasal dari alam, hidup, dan bisa diperbarui.
Contoh: terumbu karang dan berbagai jenis ikan

2. Sumber Daya Alam Nonhayati, disebut juga SDA abiotik, yaitu segala sesuatu yang berasal dari alam, dan tidak bisa diperbarui.
Contoh: tanah daratan di pulau, pasir di pantai, air laut, batu karang.

3. Manfaat dari sumber daya alam nonhayati bagi masyarakat yang tinggal di kepulauan Raja Ampat
a. Tanah daratan di pulau, manfaatnya: sebagai tempat tinggal dtempat hidup manusia, tumbuhan, dan hewan di darat. 
b. Perbukitan, manfaatnya: tempat hidup beragam hewan dan tumbuhan, tempat wisata. 
c. Pantai berpasir, manfaatnya: tempat hidup hewan pantai dan sebagai batas antara darat dan laut. 
d. Air Laut, manfaatnya: tempat hidup biota laut dan penyeimbang alam. 

4. Manfaat dari sumber daya alam hayati bagi masyarakat yang tinggal di kepulauan Raja Ampat
a. Terumbu karang, manfaatnya: tempat tinggal dan berkembang biak ikan dan objek wisata. 
b.  Beragam jenis ikan, manfaatnya: dikonsumsi manusia dan objek wisata.

5. Lima jenis pekerjaan masyarakat yang tinggal di wilayah di kepulauan Raja Ampat dengan adanya jenis sumber daya alam tersebut yaitu nelayan, peternak terumbu karang, peternak udang, pemandu wisata, pekerja di penginapan lokasi wisata. 

6. Hubungan antara sumber daya alam dan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut beserta kesimpulannya.Beragam sumber daya alam memungkinkan manusia yang ada di wilayah tersebut 
untuk memanfaatkan dan mengolahnya, sehingga muncul jenis-jenis pekerjaan yang berhubungan dengan SDA yang ada.

Selasa, 06 Januari 2015

MATERI PJOK ST 1; TEMA 6

SPRINT(LARI CEPAT)

A.  Pengertian Sprint atau lari cepat
Sprint atau lari cepat merupakan salah satu nomor lomba dalam cabang olahraga atletik. Sprint atau lari cepat merupakan perlombaan lari di mana peserta berlari dengan kecepatan maksimal sejak start sampai finish sepanjang jarak yang ditempuh.

B.  Pembelajaran lari 
Bentuk-bentuk pembelajaran lari. Bentuk-bentuk pembelajaran teknik dasar lari jarak pendek antara lain sebagai berikut.
1.  Permainan sederhana, pemburu dan badak Jawa
2.  Lomba lari berkelompok
3.  Lomba lari mengambil bola

SENAM IRAMA
A. Pengertian Senam Irama
Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dengan irama musik, atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama. Senam ritmik dapat dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat. Alat yang sering digunakan adalah ganda, simpai, tongkat, bola, pita, dan topi.

B. Pembelajaran Kombinasi Gerakan Langkah kaki dan Gerakan Ayunan Lengan
1.   Gerakan ayunan satu lengan ke depan dan ke belakang
Cara melakukannya adalah sebagai berikut
a.  Sikap pemulaan:
Berdiri tegak
Kedua tangan di samping badan
b.  Hitungan 1:
ayunkan tangan kanan ke depan dan tangan kiri ke belakang
diikuti kedua lutut mengeper
c.  Hitungan 2:
Tangan kanan diayunkan ke belakang dan tangan kiri ke depan.
diikuti kedua lutut mengeper
d.  Pandangan mata ke depan dan badan agak diputar ke samping.
e.  Lakukan latihan ini 1X8 hitungan dengan irama 4/4
f.  Sikap akhir: kembali ke sikap permulaan atau bisa ke sikap permulaan untuk gerakan selanjutnya.

2.   Gerakan ayunan dua lengan ke belakang dan ke depan
a.  Sikap permulaan:
berdiri tegak, melangkahkan kaki kiri
kedua lengan lurus ke depan
pandangan ke depan
b.  Hitungan 1:
kedua lengan diayunkan ke belakang samping kiri
diikuti kedua lutut mengeper
c.  Hitungan 2:
Kedua lengan diayunkan kembali ke depan
diikuti kedua lutut mengeper
d.  Hitungan 3:
kedua lengan diayunkan ke belakang samping kanan
diikuti kedua lutut mengeper
e.  Hitungan 4:
Kedua lengan diayunkan kembali ke depan
diikuti kedua lutut mengeper
f.  Pandangan selalu mengikuti ayunan lengan
g.  Lakukan latihan ini 1X8 hitungan dengan irama 4/4
h.  Hitungan ke 8: Kembali ke sikap permulaan atau siap untuk sikap gerakan selanjutnya

3.   Gerakan ayunan lengan silang dan rentang di muka badan
Cara melakukannya :
a.  Sikap permulaan:
berdiri tegak, langkahkan kaki kiri
kedua lengan direntangkan
pandangan kedepan
b.  Hitungan 1:
kedua lengan disilangkan di depan dada
diikuti kedua lutut mengeper
c.  Hitungan 2:
kedua lengan direntangkan setinggi bahu
diikuti kedua lutut mengeper
d.  Pandangan ke arah kanan lalu bergantian ke kiri sesuai ayunan lengan
e.  Hitungan 3-8:
mengulangi gerakan seperti hitungan 1-2.
f.  Sikap akhir
kembali ke sikap permulaan atau bisa ke sikap permulaan untuk gerakan selanjutnya.

4.   Gerakan ayunan dua lengan memutar ke kiri dan ke kanan
Cara melakukannya:
a.  Sikap permulaan tegak, majukan kaki kiri, kedua lengan ke samping kanan.
b.  Hitungan 1 dan 2: putar kedua lengan di depan badan, diikuti kaki melangkah 2 langkah ke samping kiri.
c.  Pada hitungan 2 : kedua lengan di samping kiri,
d.  Hitungan 3 dan 4 : Putar kembali ke arah sebaliknya
e.  Lakukan latihan ini 1X8 hitungan dengan irama 4/4
f.  Sikap akhir:
Sikap akhir adalah sikap setelah melakukan semua gerakan, yaitu:
Berdiri dengan sikap tegak rileks
kedua tangan rapat si samping badan